SWOT adalah akronim
untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities),
dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal dan internal. Menurut Jogiyanto (2005:46),
SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari
sumber-sumber daya yang dimiliki dan kesempatan-kesempatan eksternal
dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
Menurut David (Fred R. David, 2008,8), Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.
Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan
peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar
untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan
maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.
Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara
untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering
digunakan adalah sebagai kerangka / panduan sistematis dalam diskusi untuk
membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin menjadi bahan pertimbangan.
Matriks SWOT
Menurut Rangkuti (2006), Matriks SWOT dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang
dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis.
Internal
External
|
Kekuatan (Strength)
|
Kelemahan (Weakness)
|
Peluang (Oppurtunity)
|
Strategi S-O
|
Strategi W-O
|
Ancaman (Threats)
|
Strategi S-T
|
Strategi W-T
|
Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT diatas
:
1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity). Strategi
ini dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar – besarnya.
2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam
menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini
berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan
yang ada serta menghindari ancaman.
Analisis Lingkungan Internal Desa Hegarmanah
Kekuatan
Letak Desa Hegarmanah yang berada di jantung Kota Kecamatan Jatinangor yang
merupakan kawasan Pendidikan dengan penduduk yang heterogen cukup mempengaruhi
dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Peranserta masyarakat dalam meningkatkan pembangunan di Desa Hegarmanah sudah cukup tinggi terbukti dengan banyaknya swadaya-swadaya masyarakat terutama dalam pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana infra struktur guna kemajuan Desa. Ini semua dapat berhasil tidak lepas dari teknik pendekatan dimana Kepala Dusun sangat memegang peranan sesuai dengan tugas dan fungsinya yaitu sebagai kepanjang tanganan dari Kepala Desa.
Letak Desa Hegarmanah yang cukup strategis sehingga mengundang minat para pemilik modal untuk menginvestasikan modalnya untuk melakukan kegiatan usaha baik dibidang perdagangan maupun jasa.
Peranserta masyarakat dalam meningkatkan pembangunan di Desa Hegarmanah sudah cukup tinggi terbukti dengan banyaknya swadaya-swadaya masyarakat terutama dalam pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana infra struktur guna kemajuan Desa. Ini semua dapat berhasil tidak lepas dari teknik pendekatan dimana Kepala Dusun sangat memegang peranan sesuai dengan tugas dan fungsinya yaitu sebagai kepanjang tanganan dari Kepala Desa.
Letak Desa Hegarmanah yang cukup strategis sehingga mengundang minat para pemilik modal untuk menginvestasikan modalnya untuk melakukan kegiatan usaha baik dibidang perdagangan maupun jasa.
Sumber daya
manusia di Desa Hegarmanah cukup potensial, hal ini diakibatkan oleh pengaruh
lingkungan dimana letak Desa Hegarmanah berada di kawasan pendidikan sehingga
secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat.
Kelemahan
Masih banyak
sarana infrastruktur yang rusak, hal ini menghambat kegiatan perekonomian
masyarakat dan pembangunan desa. Salah satunya adalah belum terpenuhinya
kebutuhan masyarakat akan air bersih yang disebabkan oleh sarana dan prasarana
yang belum memadai.
Permasalahan
sampah merupakan permasalahan yang belum dapat terselesaikan hingga sekarang
karena sampai dengan saat ini masih sulit untuk menentukan tempat pembuangan
sementara (TPS) maupun tempat pembuangan akhir (TPA).
Masyarakat Desa
Hegarmanah belum siap menghadapi perubahan yang terjadi secara drastis sehingga
dalam persaingan ekonomi sangat tertinggal oleh pelaku-pelaku ekonomi yang
datang dari luar dengan didukung oleh permodalan yang kuat.
Analisis Lingkungan Eksternal Desa Hegarmanah
Kekuatan (strengths)
Selain Alokasi
Dana Desa, Hegarmanah juga mendapatkan bantuan dana lain dari Pemerintah
diantaranya Raksa Desa, Modal UKM, PUAP dan PNPM-MP yang dimanfaatkan untuk
kegiatan-kegiatan pembangunan infra stuktur, social dan peningkatan
perekonomian masyarakat. Dalam pelaksanan pembangunan, partisifasi masyarakat
sangat menentukan. hal ini diwujudkan dengan adanya sumbangan-sumbangan baik
dari masyarakat maupun dari pihak swasta yang digalang melalui pembuatan
proposal maupun spontanitas yang sifatnya insidentil dan tidak mengikat.
Lokasi Desa
yang strategis terletak di pusat kota Kecamatan Jatinangor yang terus
berkembang kearah perkotaan berdampak pada Peningkatan PAD melalui optimalisasi
asset-aset dan potensi Desa yang ada.
Di Desa
Hegarmanah Telah terbentuk sebuah Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang
diharapkan dapat berperan aktif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kelemahan (weaknesses)
Dalam
menghadapi perkembangan ekonomi di Desa Hegarmanah yang menjadi kelemahan
diantaranya keterbatasan anggaran dan SDM mengakibatkan Warga/penduduk setempat
tidak dapat bersaing dengan para pendatang yang sengaja datang ke Desa Hegarmanah
dengan tujuan yang sangat jelas ditunjang dengan Spesifikasi keahlian serta
permodalan yang betul-betul maksimal.
Peluang (opportunities)
Konsekwensi
dari Perkembangan Jatinangor adalah menjadikan kawasan ini sebagai daerah yang
cukup produktif. Bagi pemerintahan tentunya berpeluang untuk Meningkatkan PAD
yang signifikan, dan untuk masyarakat akan terbuka peluang-peluang usaha baik
dibidang jasa maupun perdagangan.
Ancaman (threats)
Perkembangan
Desa Hegarmanah menjadi kawasan Pendidikan, mengakibatkan pertumbuhan penduduk
sangat pesat yang berdampak terjadinya perubahan fungsi dan tata guna tanah
dimana lahan yang dulu digunakan sebagai lahan pertanian, kini berubah menjadi
lahan pemukiman. Masyarakat yang dahulu matapencahariannya sebagian besar
petani, akan kehilangan matapencahariannya. Jika tidak diantisipasi dengan
upaya peralihan Matapencaharian maka sudah jelas angka pengangguran akan
semakin meningkat.
Munculnya
pelaku-pelaku ekonomi dari luar yang didukung oleh spesifikasi dan permodalan
yang cukup kuat mengakibatkan masyarakat Desa Hegarmanah tidak sanggup untuk
bersaing dalam bidang usaha sehingga masyarakat menjadi kurang produktif dan
hanya akan menjadi objek dari dampak perkembangan tersebut.
Acaman lain
yang harus diantisipasi adalah di musim penghujan. Bahaya banjir akan selalu
membayangi masyarakat di karenakan perkembangan Jatinangor tidak dibarengi
dengan rencana tataruang yang baik.
Formulasi
Strategis (SWOT)
Strategi S-O
Mengefektifkan
Dana-dana bantuan Pemerintah guna meningkatkan perekonomian atau daya beli
masyarakat serta memanfaatkan sumber daya manusia yang cukup potensial untuk
bersama-sama masyarakat lainnya dalam membangun desa dibidang Ekonomi, social
maupun Fisik infrastruktur.
Pemberdayaan
BUMDES merupakan suatu keharusan, Diperlukan adanya terobosan yang
inovatif melalui Penambahan Unit
Kegiatan Usaha yang disesuaikan dengan perkembangan situasi.
Strategi W-O
Mengoptimalkan
Dana-dana bantuan Pemerintah untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.
Dan dalam penaggulangan tingginya angka pengangguran, maka harus diciptakan
lapangan kerja yang memanfaatkan tenaga kerja lokal dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, misalnya membangun sarana air bersih dan tempat pembuangan sampah
yang memadai yang dalam pengelolaannya melibatkan tenaga kerja local.
Semua itu
tentunya harus disertai pula dengan upaya peningkatan pengetahuan melalui
pelatihan-pelatihan guna mendongkrak
kualitas SDM.
Strategi S-T
Pertumbuhan
penduduk yang sangat pesat yang megakibatkan perubahan fungsi dan tata guna tanah harus
diantisifasi dengan cara menggali potensi yang ada sehingga masyarakat menjadi
produktif. Pemberdayaan BUMDES diharapkan dapat memberikan Kontribusi nyata
dalam upaya peningkatan daya beli masyarakat.
Upaya
penanggulangan bencana perlu diantisipasi melalui koordinasi dengan instansi
terkait dengan langkah-langkah melakukan pemeliharaan/normalisasi sarana dan
prasarana yang ada sehingga dapat berfungsi secara normal. Disamping
pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada, perlu juga dilakukan koordinasi
dengan Instansi terkait agar dapat membuat kebijakan yang berpihak kepada
masyarakat secara umum.
Strategi W-T
Meningkatkan
perekonomian masyarakat untunk mengantisifasi melonjaknya harga-harga kebutuhan
pokok dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan pada masyarakat mengenai
kewirausahaan dalam mengantisifasi perubahan fungsi dan tata guna tanah di
wilayah Desa Hegarmanah.
Dengan
keterbatasan SDM, diharapkan adanya upaya yang langsung melibatkan masyarakat
dalam Pembangunan di Desa. Program-program Pemberdayaan masyarakat melalui BLM
(bantuan langsung kepada Masyarakat) tentunya akan sangat bermanfaat baik
secara ekonomi, social maupun fisik Infrastruktur. Hal ini tentunya harus
disertai dengan pendampingan yang serius dari instansi terkait sekaligus sebagi
pembelajaran bagi masyarakat agar mereka mengetahui, bertanggungjawab dan
mempunyai rasa memiliki terhadap pembangunan yang ada.
by: Didi Sukandi (KAUR Ekbang); maret 2014